Rabu, 17 September 2014

Mendung? apa yang disukai seorang wanita dari Mendung? Maka dengan santai Cloudy Keshyatri menjawab 'Mendung itu mendamaikan, warnanya yang hampir gelap tapi tidak gelap sangat menandakan kesejukan ditambah lagi dengan angin yang selalu menemaninya, cuaca yang menandakan akan turunnya hujan atau hanya tetap mendung, sama seperti wanita yang tak tahu kemana dia akan mengakhiri cintanya, akankah ke masa lalu atau kepada yang sekarang'.
                                                                    ***
"Clo, apa yang kau lakukan di depan jendela?" tanya Mamanya yang berada di depan pintu kamarnya.
"sore ini Mendung, Cloudy gak boleh melewatkannya, ma" jawab gadis itu antusias.
'entah sejak kapan aku mencintai awan awan gelap yang selalu datang sebelum hujan, setiap aku memandangnya nyaman terasa dihatiku' Batin Cloudy.
"ada Awan diteras, cepat temui dia" ucap mama dan meninggalkan Cloudy yang masih termangu mandang awan kelabu yang indah menurutnya.
'Awan? mau apa lagi si berengsek itu' ucap Cloudy menggerutu. Dengan malas gadis itu turun dari kamar dan menghampiri seseorang yang menunggu di teras.
"hey, kau sangat cantik sore ini" sapa lelaki yang berada di teras rumah.
"hanya sore ini, seharusnya kau tahu bahwa aku emang selalu cantik kapanpun" ucap gadis itu dengan santai.
"PDmu terlalu tinggi sayang" ucap Awan dan mencubit gemas pipi Cloudy.
"tante, saya bawa Cloudy pergi yah?" teriak Awan dengan lantang dan langsung menarik Cloudy yang masih bingung.
"kita mau kemana?" tanya gadis diboncengannya.
"diamlah, kau akan tau nanti"
Setelah mendengar perkataan itu Cloudy langsung diam sepanjang perjalanan, tangan mungilnya terpaksa memeluk erat Awan yang sengaja mengerem motor ninjanya. Semua yang melihatnya pasti beranggapan bahwa mereka sepasang kekasih tapi, Clo memeluk Awan hanya untuk sekedar menjaga keselamatannya. Cloudy tidak mau kembali merajut kasih dengan Awan, lelaki itu telah membuatnya hancur tiga bulan lalu. Awan adalah kakak kelasnya, yang dulu sempat berpacaran dengannya dan putus saat Clo melihat Awan mencium seorang gadis ditaman dekat rumahnya.
Ternyata Awan membawa Cloudy ke padang rumput yang sangat indah yang pernah mereka kunjungi saat masih ada hubungan special diantara mereka, terlihat jelas ilalang menari-nari ditiup angin, nyanyian jangkrik jangkrik, dan yang membuat Cloudy terkesan adalah langit yang berawan disinari mentari senja.
                                                                        ***
Didalam kelas XII IPA 2 hanya tinggal Cloudy dan Rain. Cowok yang belakangan ini lebih sering si dekat Cloudy dibanding Awan. Banyak tanda tanda dari Rain untuk Cloudy, cowok super famous itu sangat perhatian dengan gadis kiyut yang selalu membuatnya nyaman.
"sudah selesai manis?" tanya Rain setelah melihat Cloudy memakai ranselnya.
"Rain, berhenti memanggilku manis!!" pinta Cloudy dengan suara manjanya.
"tapi kau memang manis, Cloudy" ucap Rain lalu menarik tangan gadis manis itu ke gandengannya.
"aku tidak hanya manis, aku juga cantik Rain" ucap Clo.
Kali ini Rain tidak mengantar Clo langsung kerumahnya, ia mengajak gadis kiyut itu ke Cafe tempat biasa dia nongkrong bersama temannya. Sejak diboncengan sampai ke meja Cafe saat ini, Clo hanya diam dan memperhaikan Rain dengan seksama.
"Rain, apa kau sudah punya pacar?" tanya Cloudy tiba tiba.
"belum, saat ini aku mencintai seorang gadis manis yang belum tau kemana hatinya akan berlabuh" jawab Rain sekenanya. Pesanan telah sampai dan dihidang diatas meja mereka, Clo yang masih terlihat bingung dengan ucapan Rain barusan berpikirin bahwa dialah gadis yang dimaksud Rain.
"Bagaimana dengan kau?" tanya Rain balik.
"aku tak bisa beranjak dari masa laluku, dan saat ini aku sangat ingin menemani seseorang yang selalu mengerti aku" ucap Clo sekenanya.
"Kau seperti Mendung saja, yang tak tahu akan berakhir dimana dirinya nanti akankah ia terusir oleh mentari atau tetap ditempatnya menemani hujan, hanya Tuhan yang tahu" ucap Rain mengibaratkan Clo.
"jika kau mengibaratkanku seperti itu, maka saat ini akulah cuaca yang berawan itu yang mulai sekarang akan bergantung pada Tuhan untuk kedepannya" ucap Clo dan mulai memakan Baksonya.
                                                                       ***
Dimana dia, dia yang sangat dibutuhkan Clo saat ini, dia yang selalu mengerti Clo. Bianca gadis cantik yang sudah menjadi sahabatnya sejak kalas satu SMA yang saat ini dinanti nantinya
"malam sayang" sapa Bianca dengan suara manisnya yang memecahkan keheningan kamar Cloudy.
"seperti biasa" ucap Cloudy tenang.
" Awan lagi?" tanya Bianca sinis.
"bukan, ini tentang Rain, kau pasti tahu diakan?" tanya Clo memastikan.
"siapa yang tidak mengenal dia, dia itu bintang disekolah, dan aku tahu dia sedang dekat dengan mu kan?" tanya Bianca dan pindah duduk kedekat Cloudy yang sedang berbaring.
"sudah sebulan belakangan ini dia selalu mengantar jemputku, kami juga sering hang out bareng. Aku merasa nyaman didekatnya, saat bersamanya aku juga bisa melupakan Awan, aaa Bi cintaku tumbuh di dia Bi" ucap Clo antusias.
Drrrt.... drrrt... getaran handphone Claudy diatas meja. Clo membuka pesan masuk dan terdiam sejenak lalu melemparkan handphonenya kearah Bianca.
"apaan sih?" tanya Bianca terkejut dan langsung mengambil handphone yang dilemparkan Cloudy.
"aku ingin kembali dengan mu lagi, aku sadar kalau kau yang terbaik untukku" Bianca membaca pesan masuk itu dengan suara lantangnya. "hahaha dari Awan" seketika itu juga ia tertawa terbahak bahak karena  membaca pesan tersebut.
"aku bingung Bi" ucap Clo tertunduk.
"kenapa harus bingung, kau tolak saja si berengsek itu dan kejarlah Rain si masa depanmu" ucap Bianca santai.
"aku lupa cerita denganmu, kalo tanggal 22 Mei nanti aku akan ditunangkan dengan cowok pilihan mama"
Clo duduk dan memeluk erat Bianca yang duduk disudut kasurnya.
"kau butuh masukan lagi?" tanya Bianca mengelus rambut Clo.
"tidak, Bi. Aku akan mengikuti keinginan mama apapun itu, kau tahukan didunia ini aku hanya punya mama yang juga menjadi ayahku jadi aku tak akan pernah menolak keinginannya sekalipun" ucap Clo yang terlihat santai tapi meneteskan air mata.
"jadi bagaimana dengan Rain? kaukan menyukainya" tanya Bianca.
"menunggu dia nembak aku pasti lama, kalo aku yang nembak kan jadi murahan banget" jawab Clo sekenanya.
"iyasih, sampai sekarang dia juga gak ngungkapin apa apa ke kamu" ucap Bianca setuju.
Cloudy sangat mencintai mama karena mamalah yang selalu ada untuknya dan selalu mendukungnya. Apapun permintaan mama selalu diturutinya karena Clo tak mau melihat ibunya bersedih.
                                                                         ***
Kini Cloudy hanya awan kelabu yang telah menolak mentari kembali bersinar, hanya satu harapan yang dinantinya : akankah hujan menghampirinya. Sesuatu yang di nanti akan menghasilkan ketidak pastian, kadang penantian berakhir dengan kata bahagia, kadang juga berakhir dikata sia sia. Tapi, Cloudy berharap penantiannya menghasilkan kebahagian yang abadi selamanya. Mungkin kita salah satu orang munafik yang berkata tak akan pernah menanti kepastian dari seseorang, tapi hati kita pasti tetap menunggunya.
dilubuk hatinya ia selalu berharap hujanitu aladah Rain, tapi ia tak bisa terlalu berharap karena ia telah setuju dengan pertunangan yang diinginkan mama untuk kebaikannya.
                                                                         ***
Sampai lelah mentari menyinari sampai letih rembulan menemani. Cloudy tetap menanti hujannya turun dan menemaninya. Ia tetaplah mendung yang menanti dan menemani hujan.
Cloudy masih terlihat gelisah, melirik ke meja di sebelah kanannya dan kembali menghembuskan nafas panjang.
'Dimana Rain? apakah dia baik baik saja?' batin Clo terus bertanya tanya.
"hai Clo" ucap seorang cowok yang suaranya sangat dikenal Cloudy.
"Rain? darimana saja kau?" ucap Cloudy dan langsung memeluk Rain di depan teman sekelasnya. Akhirnya pertanyaan di batinnya terjawab sudah dengan sapaan Rain barusan.
"kau kangen?" tanya Rain setelah melepaskan pelukan gadis yang sebenarnya dicintainya.
"tidak, aku hanya senang supirku telah datang dan aku tak akan menghabiskan uang untuk ongkos lagi" ucap Cloudy bercanda.
"sialan, teganya kau Clo" lirih Rain.
Ntah ada apa seketika itu kelas mereka dipenuhi banyak siswa dan anehnya semuanya menuju kearah Rain, Clo yang ada disampingnya hanya diam dan akhirnya memilih pergi karena mulai tak dipedulikan oleh Rain.
"Selamat ulang tahun  Rain, selamat yah" ucapan itu yang terdengar jelas ditelinga Clo saat dia mulai beranjak.
'tanggal berapa ini? apa benar Rain ulang tahun' tanya Clo pada dirinya sendiri.
Cloudy meninggalkan kelas dan menuju ke kantin bersama Bianca, setelah ia berhasil menarik sahabatnya itu dari novel novelnya. Clo masih terheran heran kenapa setiap siswa diberi sebuah kertas.Ternyata semua penghuni kantin mendapat undangan dari seseorang yang di titipkan ke penjaga kantin untuk dibagikan ke siswa yang namanya tertulis si undangan tersebut. Cloudy sama sekali tidak berharap mendapatkan undangan konyol itu, ia merasa itu cara yang kurang sopan, bukankah akan lebih baik jika undangan tersebut dibagikan langsung oleh sang pengundang. Pikir Clo.
"ini nak Clo pesanannya" ucap ibu penjual mie ayam kepada Clo.
"makasih buk"
"eh nak tunggu, ibu titip ini buat Bianca yah" ucap ibu itu dan memberikan sebuah undangan  kepada Clo.
"oh iya buk akan saya berikan" Ucap Clo dan berjalan ketempat dimana sahabatnya duduk dan langsung memberikan undangan yang dititipkan tadi.
"Clo, ini undangan dari Rain loh" ucap Bianca setelah membaca undangan yang di berikan Clo tadi.
"akh, terus undangan untukku mana? kenapa dia gak ada kasih aku?" ucap Clo blak blakan bertanya pada Bianca yang tidak tahu menahu tentang undangan yang dibagikan Rain lewat penjaga kantin.
"mana kutahu" ucap Bianca singkat dan mulai memakan mie ayamnya.
"hey apa kau lupa, ini tanggal 22 Mei" ucap Bianca menambahkan.
"hah, astaga aku lupa" ucap Clo kaget.
"habislah kau, ahaha" tawa Bianca lepas.
"Bi, kau harus menemani ku kesalon sepulang sekolah ini. Aku gamau terlihat jelek di depan calon tunanganku" pintanya pada sahabat terbaiknya.
"kau yakin? kau kan belum pernah bertemu dengan nya sebelumnya clo" tanya Bianca meyakinkan.
"mau dia sejelek apapun nanti aku harus tetap terlihat cantik didepannya, Bi. Aku gak mau mengecewakan mamaku"
"kalo ternyata dia bukan tipemu?" tanya Bianca menginterogasi sahabatnya.
"aku akan berusaha menyukainya, aku gak mau buat satu satunya orang yang aku sayang kecewa, kau tahukan aku hanya punya mama saat ini dan mama sangat berharap aku mau bertunangan dengan cowok yang dipilihkannya, mama juga berharap kalo setelah tamat SMA nanti aku dan tunanganku akan kuliah di satu universitas dan setelah wisuda kami akan segera dihalalkan" jelas Clo panjang lebar. Bianca hanya memperhatikan saja tanpa berkata kata.
"tante memang hebat, semuanya sudah diaturnya matang matang yah" ucap Bianca santai.
"hai Clo, ini untukmu" ucap Rain yang sudah ada dibelakangnya.
"kurasa aku tak bisa datang, maafkan aku. Kadonya akan kubawa besok yah" ucap Clo langsung meminta maaf.
"berarti kau tak akan melihat tunanganku, Clo" ucap Rain sekenanya.
"kan bisa lain waktu, semoga dia yang terbaik untukmu yah" ucap Clo santai.
"kau akan tunangan? dengan siapa? kenapa bisa sama?" cerocos Bianca.
"iya, dengan anaknya teman mamaku. Bisa sama dengan siapa?" Rain kembali bertanya.
"Cloudy juga akan bertunangan malam ini, akh jangan jangan mama kalian adalah teman dan sudah menjodohkan kalian sejak lama" tebak Bianca langsung.
"semoga saja" ucap Rain pelan.
"apa yang kau katakan Rain?" tanya Bianca dan melirik Cloudy yang memerah mendengar ucapan Rain barusan.
"ah tidak" ucap Rain lalu meninggalkan Cloudy dan Bianca yang masih makan.
                                                                              ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar